Cara Membuat Kontur Dari Google Earth Ke ArcGIS

YouTube video

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Halo semuanya, jumpa lagi dengan saya Asep Asafah, di video ini saya akan sharing tutorial cara membuat kontur dari Google Earth ke ArcGIS dengan data elevasi dari Google Earth.

sebelum mulai pastikan kita punya koneksi internet, di sini saya sudah connect dengan wifi, kemudian setelah ada koneksi internet kita buka Google Earth, kita double klik, tunggu sebentar, kemudian ini kita close aja.

Transkrip Video Cara Membuat Kontur Dari Google Earth Ke ArcGIS

Kita tentukan lokasi yang mau kita ambil data elvasinya, untuk contoh disini Saya mau membuat kontur di sekitar Desa Batubulan.

Saya ketikan di sini Desa Batubulan, ini yang Tanah Bumbu, kemudian search, kita tunggu, nah saya akan membuat kontur di sekitar Desa Batubulan ini, jadi saya akan mengambil data elevasi di sekitar Desa Batu Bulan ini.

Jadi langkahnya, kita harus menentukan dulu batas untuk pengambilan data elevasi, jadi caranya di sini klik menu view, kemudian kita aktifkan Grid, nah seperti itu.

Kemudian ini kita besarkan dulu tampilannya, nah kurang lebih segini, kemudian kita ke view, kita ke reset, kita pastikan ini kita klik, biar dia tegak lurus.

Kemudian di sini kita akan buat Polygon untuk menentukan batas-batasnya. Ini di klik. stylenya kita rubah colornya misalnya merah. tebal garisnya kita besarkan sedikit. ininya 0% biar dia transparan.

Kemudian kita tentukan titiknya, misalnya dari sini sampai sini, kemudian sampai sini, kemudian ini kita Oke dulu, sebentar ini kita beri nama misalnya area 1, ini kita oke, nah ini garisnya terlihat tidak lurus karena di sini kita aktifkan terakhirnya, kalau ini kita nonaktifkan, nah dia terlihat lurus.

Nah saya sudah membuat batas untuk pengambilan data elevasinya, jadi nanti data elevasi akan kita ambil di dalam kotak merah ini, ini kita ceklis dulu semuanya, nah yang kita aktifkan hanya ini, therain, karena di sini kita mau mengambil data evasinya, ini terakhir kalau tidak diaktifkan di sini elevasinya 0, tapi kalau kita aktifkan, jadi ketika kita kursor bergerak ke sana ke sini, dia elevasinya berubah, nah seperti itu.

Kemudian langkah selanjutnya, kita akan membuat titik-titik, tetapi kita akan menggunakan garis, kita Klik Kanan, add, kemudian kita pilih ini.

Nah di sini warnanya misalnya biru, ini oke, kemudian ini namanya misalnya poin 1, nah kemudian di sini kita tinggal mengklik sebanyak-banyaknya agar kita dapat banyak sample titik, misalnya seperti ini.

Jadi, semakin banyak titiknya nanti semakin bagus, karena dia kalau titiknya jarang nanti konturnya hasilnya kurang bagus, dia akan jarang, sehingga nanti konturnya tidak menggambarkan keadaan sebenarnya di lapangan, ini semakin rapat titiknya semakin bagus.

Terus seperti ini, ini kalau sudah kita klik, kemudian ini kita oke, nah ini kita baru segini. Nah untuk mempermudah mempercepat, ada opsi, kita akan menggunakan aplikasi tambahan namanya auto clicker, ini aplikasinya gratis ya, bisa dicari di Google, namanya auto clicker.

Jadi nanti fungsinya, ini untuk mengklik secara otomatis, jadi kita hanya menggerakkan Mouse nya, nanti kliknya akan otomatis.

Jadi cara penggunaannya seperti ini, di sini kecepatannya misalnya klik interval 20 mili second, ini Mouse button live, kemudian ini kita setting dulu tombol keyboardnya, misalnya untuk mengaktifkan dan menonaktifkan auto clicker ini saya mau pakai X di keyboard.

Nah ini kemudian oke, kemudian setelah itu selesai.

Nah selanjutnya tinggal kita klik ini, kemudian di sini, ini misalnya poin 2, colornya biru, tebal garisnya satu, nah cukup.

Jadi cara penggunaannya, Letakkan kursor di sini, kemudian tadi hot key nya kita setting X, jadi tekan X di keyboard, nah kemudian kita jalankan Mouse nya.

Jadi dia untuk kliknya otomatis, kita dibantu oleh auto clicker ini.

Nah kita buat titik sebanyak-banyaknya. Nah kalau sudah di titik terakhir, tekan lagi X untuk stop, kemudian ini double klik, nah ini kita klik oke.

Nah di sini sudah jadi yang poin 2 ini, kemudian kita buat lagi, ini kita beri nama poin 3, kita mulai dari sini, ini kita tekan lagi X, nah dia jalan lagi.

Sekarang kita buat dari sini ke bawah, kemudian ke atas, untuk stop tekan lagi X, kemudian ini kita klik oke, nah sudah jadi poin 3.

Nah kelihatannya titiknya sudah padat ya, tapi kalau mau menambah lagi, bisa kita jalankan lagi, ini misalnya poin 4, kita tekan lagi X, sekarang kita diagonal, untuk stop tekan lagi X, kemudian double klik, ini kita oke.

Nah sudah jadi ya, kalau sudah selesai jangan lupa ini ditutup, nanti takutnya lupa ketekan tombol X, Jadi nanti dia bisa ngeklik terus sendiri ya, ini kita close.

Nah ini di sini, Kita sudah ada 4 ini, 4 point ini.

Nah sudah lumayan padat ya titik-titiknya, sekarang langkah selanjutnya, poin 1 sampai poin 4 ini, kita blok, jadi tekan shift pada keyboard, kemudian ini diklik yang poin 4, nah dia jadi terblok seperti itu.

Kemudian ini lakukan Klik Kanan, nah pilih ini combine into multi geometri. Nah jadi satu seperti ini, kemudian selanjutnya Ini di klik kanan, kemudian pilih ini save, nah kemudian ini misalnya saya simpan, kita buat folder, Misalnya namanya poin.

Nah untuk tipe filenya bisa kmz bisa KML ya, dua-duanya bisa, di sini saya pilih kmz saja.

Kemudian ini kita save, nah selesai, ini kita minimize atau ditutup juga boleh.

Kemudian kita di Google ketikan Ini, GPS visualizer. Nah di sini ada situs ini namanya GPSVisuallizer.com.

Kemudian diklik bagian elevation data, kemudian kita klik choose, kemudian kita ke file kita yang tadi yang point, pada bulan.kmz ini kita open.

Nah jadi di sini, fungsinya kita mau mengkonversi file kmz tadi ke tipe GPX dan menambahkan kolom data elevasi.

Nah di sini, sebenarnya ada juga opsi ke plaintext ya, ini ke notepad, jadi nanti kalau mau mengolahnya dulu di Excel, bisa pilih ini ke plain text.

Di sini kita pakai ini aja GPX, kemudian kita klik ini convert and add elevation, kita tunggu prosesnya, nah dia sudah jadi ya, di sini tinggal kita klik, ini kita download, nah dia sudah berhasil terdownload.

Kemudian sekarang tinggal kita buka ArcMap. Nah di sini saya sudah membuka, kita pastikan kita pakai Blank Map saja, ini oke.

Kemudian langkahnya, kita ke Arc toolbox. Nah di sini. kita ke conversation tool, kemudian pilih from GPX, kemudian ini kita double klik GPX to Feature.

Nah di sini input filenya kita klik ini, kita cari file yang tadi kita download, nah ini ya, ini kita open, outputnya kita simpan di Batubulan, ini misalnya kita beri nama, nah datanya sudah berhasil dikonversi, jadinya titiknya seperti ini.

Kemudian langkah selanjutnya, kita ke Arc toolbox lagi, kemudian di sini kita ke spasial analisis tool, kemudian kita ke interpolation, kemudian kita pilih ini IDW, kita dobel klik.

Kemudian input point, kita pilih Batu Bulan, kemudian Z value field kita pilih elevation, kemudian outputnya kita simpan di sini, titik ini kita save, kemudian yang lainnya Biarkan saja, kita langsung klik oke.

Nah sudah jadi, ini kita ceklis,nah sudah jadi ya, kemudian karena ini sistem koordinatnya masih wgs 84 ya bawaan Google Earth.

Ini kita transformasi dulu ke UTM, jadi kita klik, kemudian ke data manajemen tool, kemudian di sini ada projection and transformation, raster, kemudian kita klik ini Project Raster, kita dobel klik.

ah di sini, input raster kita pilih Batu Bulan, WGS84, kemudian outputnya kita simpan di sini, ini kita ganti UTM, ini save.

Kemudian outputnya kita ke projection, kemudian saya pilih 50s, nah ini untuk zona ini menyesuaikan ya.

Ini karena lokasi ini berada di Kalimantan Selatan dan dia zona utm-nya masuk zona 50s, makanya di sini saya pilih 50s.

Ini kemudian kita klik oke, kemudian oke, nah dia sudah selesai ditransformasi, jadi yang ini kita remove, yang ini kita Klik Kanan, kita rubah simbologinya.

Nah di sini pilih warnanya bebas ya, ini misalnya untuk contoh saya pilih yang ini, nah seperti itu ya.

Kemudian langkah selanjutnya kita ke toolbox lagi, kita ke Surface, kemudian di sini kita pilih kontur, kemudian Batubulan UTM, kita pilih.

Kemudian outputnya kita simpan di sini, ini namanya misalnya ini, ini save.

Nah untuk kontur interval ini, karena saya akan mencetak peta ini misalnya di skala 1:50.000, jadi kontur intervalnya itu berarti 50.000 dikali 1 per 2000.

Nah jadi untuk rumus kontur interval itu, interval kontur skala dikali 1 per 2000.

Jadi kalau 50.000 dikali 1 per 2000 Berarti 25, jadi seperti itu.

Nah jadi sebaiknya untuk interval kontur di sini jangan asal ya, harus sesuai dengan rumus yang sudah berlaku dan kita harus menentukan dulu mau mencetak peta itu di skala berapa, baru nanti kita menentukan interval konturnya.

Kemudian ini kita oke, nah konturnya sudah jadi ya, bisa kita lihat ini.

Nah di sini konturnya sudah jadi, tetapi garisnya itu kurang halus, nah dia masih banyak menyudut begini ya, nah jadi akan kita haluskan.

Caranya kita ke geographic tool, kemudian di sini ada namanya generalization.

Nah di sini kita pilih ini, smooth, di sini kita pilih outputnya, ini misalnya kita 50, toleransinya misalnya 50.

Nah untuk smoothing toleransi ini, kita bisa mencoba-cobanya dulu. Jadi kalau sekiranya angka toleransi terlalu kecil, nanti dilihat apakah garisnya masih terlalu banyak menyudut, masih kurang halus, maka toleransinya bisa dinaikkan.

Kemudian dites juga jika toleransinya misalnya 1000 atau 500, apakah itu nanti terlalu jauh dari garis kontur asalnya, nah yang kita cari adalah nanti garisnya menjadi halus, tetapi dia tidak terlalu jauh lari dari garis kontur asalnya.

Nah ini angka 50 ini, sudah saya tes sebelumnya, jadi dia sudah pas ya seperti itu.

Jadi sebelum menemukan angka 50 ini, saya sudah mentest di angka 10, kemudian 20, kemudian 100, 500, dan sampai 1000.

Nah jadi di angka 50 ini, angka pasnya untuk data kontur ini, nah jadi untuk setiap data pastinya nanti toleransinya akan berbeda.

Nah jadi nanti tinggal di tes aja, ini kalau sudah, tinggal kita klik oke, nah coba kita lihat, nah contohnya seperti ini ya.

Jadi yang biru Ini hasil penghalusannya, nah dia jadi halus seperti ini, ini tadi yang asalnya.

Nah dia kan banyak menyudut jadi dihaluskan jadi seperti ini, nah jadi tadi Kalau angka keluaran kebesaran misalnya 1000, dia akan menjadi halus seperti ini, tapi dia jarak hasil garisnya itu jadi jauh, misalnya jadi ke sini atau ke sini.

Nah jadi dia jadi halus tapi jaraknya menjadi terlalu lari dari garis kontur asalnya.

Nah jadi nanti dicari biar larinya tidak jauh, jadi masih di sekitar garis kontur asalnya, misalnya seperti ini.

Nah jadi lebih halus, berarti yang ini kita Klik Kanan, kita remove. Nah sekarang garisnya sudah halus.

Sekarang kita akan menentukan kontur mayor dan minornya.

Nah jadi caranya kita ke sini ke tabel ini, kemudian di sini, kita akan membuat kolom baru, kita pilih ini add fill, ini saya beri nama kategori, tipenya, kemudian ini kita klik, kemudian Klik Kanan, kita ke field kalkulator, yes.

Nah di sini kita double klik Contour, kita mod 125 = 0 nah ini maksudnya jadi mod ini adalah modulus ya, ini salah satu fungsi di matematika untuk mengetahui sisa pembagian.

Jadi misalnya, kalau garis konturnya 125, berarti dia dibagi 125 itu habis.

Nah jadi nanti angka-angka yang habis dibagi dengan 125 itu adalah menjadi kontur mayornya, nah angka 125 ini dapatnya dari, karena interval kontur saya itu 25, nah jadi saya kalikan 5 dia menjadi 125.

Nah jadi nanti kontur mayornya 125, 250, 375, 500, dan seterusnya.

Nah jadi kalau interval kontur kamu itu satu, berarti di sini angka 1 dikali 5, jadi nantikan interval kontur mayornya 5, 10, 15, dan seterusnya.

Nah jadi seperti ini, ini Rumus mod ini modulus di Excel juga ada ya, kalau mau mencoba memahami fungsi dari rumus modulus ini.

Ini coba kita oke. Nah jadi hasilnya seperti ini, kita cari yang satu, nah jadi dia nanti kontur mayornya yang di sininya hasilnya angka min 1, 250 kemudian 375, nah dan seterusnya.

Nah untuk yang 0 itu menjadi kontur minornya, jadi nanti di pelabelan tidak akan kita beri label untuk yang kontur minor.

Nah ini bisa kita tutup, kemudian di sini kita Klik Kanan, kemudian ke properties, kita ke simbologi dulu, kemudian kita ke kategori, di sini kita pilih kategori, tadi ini kita unchecklist, kemudian kita add all value, nah ini untuk min 1 menjadi kontur Mayor, kita beri warna hitam, garisnya kita tebalkan, ini misalnya 1,2, ini oke.

Yang minor kita beri warna yang agak lebih redup sedikit, tebal garisnya kita beri misalnya 0,25, oke, nah ini coba kita apply dulu.

Nah jadi seperti ini ya, yang tebal itu nanti kontur mayor, dan akan kita beri label, yang tipis-tipis ini menjadi kontur minor dan tidak akan kita beri label.

Nah sekarang kita ke label-label ini, kemudian ini di ceklis, ini kita pilih ini, kemudian kita ke SQL query, kemudian kita ke kategori sama dengan kita pilih yang min 1.

Nah jadi yang kategorinya min 1 akan kita beri label, labelnya label kontur, hurufnya kita kecilkan misalnya 7, kemudian + on the line, ini kita Oke ,coba kita apply, nah dia sudah muncul ya, tapi tidak terlalu kelihatan, kita coba ke sini dulu, kita beri background sedikit, ini satu saja, coba kita apply.

Nah sudah kelihatan ya, ini kita oke, nah coba kita tes di skala 50.000 ya, nah labelnya sudah terlihat, ini 500, ini 750.

Nah sudah jadi konturnya ya, Kemudian untuk penyajian, kita juga bisa menambahkan hillshade ya.

Kemudian kita ke Surface, di sini ada yang namanya hillshade, kita akan buat penampakan 3 dimensinya, Batu Bulan save, ini kemudian ok,e nah ini kita Klik Kanan kita ke properties, kita sedikit transparankan penampakannya, misalnya 50%, kemudian oke.

Nah jadi seperti itu ya, ini sepertinya kita coba rubah pewarnaannya, kita coba pilih yang, kita coba yang ini, oke, nah terlihat lebih cerah, jadi yang merah itu dataran tingginya, yang hijau ini dataran rendahnya.

Coba kita ke layout, skalanya kita pilih 50.000, coba kita lihat satu banding 1.

Nah jadi seperti ini nanti gambarannya, ketika kita print ya petanya, jadi labelnya udah terlihat, nah peta konturnya sudah jadi ya, nah seperti itu cara membuat kontur dengan data elevasi dari Google Earth, Silahkan dicoba dan semoga tutorialnya bermanfaat.

Artikel Lainnya :